Manusia purba belum mengenal lambang bilangan. Namun, manusia purba sudah dapat menghitung benda, buah-buahan, dan hewan dengan menggunakan anggota tubuh seperti tangan dan jari. Sebagai contoh, mereka menggunakan kelingking untuk menyatakan satu, jari manis untuk menyatakan dua, dan siku tangan untuk menyatakan delapan.
Alat hitung sesungguhnya baru muncul sekitar tahun 3000 SM. Alat hitung yang yang berasal dari Babilonia ini disebut Abacus. Abacus di negeri Cina disebut Shipoa, sedangkan di Jepang bernama Soroban.
Beberapa masyarakat primitif menggunakan simpul tali untuk mencatat hasil perhitungan. Contohnya, suku Inka dari Amerika Selatan. Suku Inka menggunakan simpul-simpul tali untuk mencatat bilangan atau kejadian tertentu. Keseluruhan sistem simpul ini disebut Quipu atau Khipu. Sistem simpul ini dianggap sebagai sistem lambang bilangan pertama.
Selanjutnya, lambang bilangan berkembang. Lambang bilangan yang berasal dari India, kemudian dikembangkan oleh bangsa Arab. Lambang bilangan ini disebut lambang bilangan Arab. Lambang bilangan Arab inilah yang telah dikenal dan diterima di seluruh dunia.
Keperluan manusia menghitung secara cepat dan akurat telah melahirkan ide pembuatan mesin hitung mekanik. Beberapa ahli sejarah mempercayai bahwa Leonardo Da Vinci adalah orang yang kali pertama menemukan ide mesin hitung. Keyakinan ini berdasarkan sketsa yang dibuat oleh Da Vinci pada tahun 1500-an. Namun, Da Vinci belum pernah mewujudkan idenya.
Antara tahun 1641 hingga 1647, Blaise Pascal, seorang ahli matematika dan fisika berkebangsaan Prancis, membuat mesin hitung menggunakan roda-roda mekanis serta cakra yang bernomor. Mesin hitung ini disebut Pascaline. Pascaline hanya dapat menjumlahkan dua bilangan dan melakukan simulasi pengurangan dua bilangan.
Di beberapa buku sejarah komputer, Pascal dikenal sebagai penemu kalkulator pertama di dunia. Namun, Franz Hammer ahli sejarah Jerman memiliki bukti lain. Ia mengatakan bahwa Wilhelm Schickard telah menemukan kalkulator mekanik sebelum Pascal. Kalkulator mekanik tersebut diberi nama Calculating Clock atau Schickard’s Calculator yang dibuat pada tahun 1623. Jadi, Calculating Clock dibuat pada tahun yang sama ketika Pascal dilahirkan.
Pada tahun 1673, Gottfried Wilhelm Leibniz ahli matematika Jerman berhasil menciptakan mesin kalkulator mekanik. Kalkulator tersebut dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan. Kalkulator mekanik menggunakan roda-roda yang disebut roda Leibniz.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar